Some thoughts are better left unsaid.

Some thoughts are better left unsaid.

Itu yang aku pelajari di tahun 2024.


Mengakui kesalahan memang berat. 
Tapi kita harus berani mengakui kesalahan dan kekurangan kita, karna keberanian itu yang akan membuat diri kita tumbuh menjadi seseorang yang lebih baik dan berani. Bukan kabur seperti pengecut.

Aku merupakan seseorang yang cukup berisik di social media dan di comfort zone ku. Dan aku bisa menjadi seorang pendiam seribu bahasa, jika berada dilingkungan baru ataupun berada dalam kelompok yang tidak familiar untuk ku.

Dari dulu aku ini anak yang paling bawel dan gemar bertanya kepada orang tua ku, sampai akhirnya Abi menjadi satu-satunya teman diskusi ku. Iya, aku suka diskusi dan perdebatan. Perdebatan ini bukan perdebatan anak durhaka yaa.. tapi lebih ke bermain adu gagasan. 

Kenapa Abi?
Karna teman seumuran ku tidak ada yang tertarik dengan obrolan aneh dan Deep aku, aku senang mengetahui informasi dan ilmu pengetahuan baru dan Abi selalu paham tentang apa yang aku pertanyakan. Mungkin karna Abi sudah jauh lebih dewasa dan memiliki banyak pengalaman dibandingkan teman ku.

Kebanyakan, aku sulit berinteraksi dengan lingkungan ku karna tidak ada yang paham tentang apa yang aku bicarakan. Mereka juga banyak yang tidak tertarik dengan hal/fakta yang baru aku temui.

Maka dari itu, dari dulu aku senang sekali membicarakan apa yang ada dalam benak ku di media.


Termasuk Snap Whatsapp...

;)

Tapi aku tidak menyangka bahwa hal itu membawakan dampak, bahkan sampai kehilangan teman.


Berawal aku membuat status mengenai salah satu keresahanku, dan satu temanku itu merasa tersinggung dengan apa yang aku tulis. Dia berpikir bahwa aku menyinggung dia secara personal, tapi aku sungguh tidak ada maksud apapun, tapi dia pun tidak percaya.

Aku tidak bisa berkata apapun selain 'ketersinggungan itu pilihan' yang penting aku tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun. Itu pure keresahanku.

Dan sebenarnya yang membuat pertemanan kita hancur itu bukan sekedar karna itu, tapi banyak. Hubungan kami memang cukup complicated, bahkan butuh banyak energi untuk aku menceritakan secara rinci dan detail perihal masalah ini.

Tetapi yang pasti adalah...

Dari kejadian ini aku paham bahwa, some thoughts are better left unsaid.

Karna kita tidak pernah tahu siapa saja yang ternyata merasa tersakiti atas yang kita ucapkan, eventho kita sama sekali tidak berniat jahat atau menyinggung siapapun.

Aku belajar untuk keep every thought in my head, atau aku lampias kan di media yang tidak diketahui temanku. Karna aku tidak mau lagi bersinggungan dengan siapapun, aku tidak ingin memiliki masalah dengan siapapun, and i think it works.

Bersyukur saat ini aku masih memiliki partner yang sangat supportif, bukan hanya supportif tapi dia juga bisa menjadi remku dikala aku losing control. Saat ini dialah temanku, sahabatku. Bersama dia aku bisa bicara apapun yang ada didalam kepalaku, tanpa khawatir di judge, tersindir, insecure, etc.

Dan ternyata hidup seperti ini cukup memuaskan, dan sangat tenang.

Aku berharap 2025 menghantarkan aku kedalam ketenangan yang jauh lebih dalam dari ini..





Sincerely, Nazilah
Friday, January 24th 2025

Komentar