Refleksi Akhir Tahun 2024 ;
2024 merupakan tahun dimana banyak pelajaran yang bisa ku ambil untuk aku menuju pribadi yang lebih baik lagi.
Amarah yang sangat meletup-letup di tahun ini....
Tidak memiliki kontrol diri...
Dan bisa jadi kurangnya kesadaran akan rasa syukur..
Tahun ini aku berusaha untuk selalu menyangkutkan Allah didalam setiap langkahku, banyak hal yang membuatku sadar dan belajar dalam memperbaiki diri.
Berusaha untuk bersikap objektif dalam melihat segalanya, kepada sekitar dan diri sendiri. Beberapa waktu belakangan, aku sering mempertanyakan kepada diriku sendiri. Setiapkali aku memikirkan suatu perkara yang sedang atau pernah aku alami.
Usahaku untuk menjadi lebih terkontrol dan positif tidak selalu berjalan dengan baik, sesekali aku masih membutuhkan tempat untuk aku meluapkan emosiku. Namun, aku sadar akan dampaknya yang akan diterima oleh si pendengar atau audiens yang mungkin membaca luapanku atau menjadi tempat curhatku.
Aku sadar bahwa dampaknya bisa saja merugikan orang lain dan bahkan merugikan diri kita sendiri.. Contoh kerugian atau dampak yang akan dirasakan orang lain yang menjadi wadah berkeluh kesah seseorang, yaitu terkurasnya energinya. Karna dari artikel yang aku baca, mendengarkan keluh kesah seseorang itu bisa menguras energi seseorang, dan itu dapat menciptakan energi negatif yang sangat melelahkan dan bisa jadi menganggu. Maka dari itu, setelah memahaminya aku sangat selektif tentang apa yang aku utarakan dan dengan siapa aku utarakan perasaaan ku dan keluh kesah ku.
Aku juga berusaha untuk menciptakan batasan dalam menceritakan tentang hidupku, terutama masalah hidup ku. Aku sadar bahwa 'tidak semua orang suka kita', aku juga sadar bisa jadi ada seorang yang sebenarnya bisa menjadi bahagia atas kesedihan dan kegagalan ku. Atau bahkan bisa menjadi seorang yang kesal dan cemburu dengan apa yang aku dapatkan dan kebahagiaanku.
Low Maintance Life
Ternyata tidak seburuk itu..
Tanpa ku sadari hidup seperti itu sangat menenangkan, tanpa perlu berisik dan sibuk mencari validasi kepada orang sekitar. Cukup berdialog panjang dengan diriku sendiri itu cukup, dan Sharing dengan satu orang yang kupercayai sudah cukup.
Tidak perlu lagi validasi..
Tidak perlu lagi menjadi perusak energi seseorang.
Aku juga tidak perlu lagi untuk membuang energi ku hanya untuk berharap seseorang memahami ku, sehingga membuatku harus menjelaskannya dari A-Z. Tapi bisa jadi juga itu tidak cukup untuk membuat orang paham dengan situasi ku, bisa jadi ini yang akan membuat orang berspekulasi buruk tentang ku. Dan hasilnya? itu akan membuatku overthinking. Tanpa ku sadari aku menciptakan masalah baru..
Prinsip hidup seperti ini sebenarnya didapatkan dari Damara, dia menerapkan pola hidup Low Maintance dimana dia menjalani hidupnya yang sangat monoton itu dengan biasa-biasa saja, bisa dibilang lumayan boring wkwk. Tapi dibalik itu aku melihat ketenangannya dalam menjalani hidup, tidak haus validasi, FOMO. Dia begitu menjalani hidupnya sealakadarnya seorang Damara.
Mungkin banyak hal juga yang ia tutupi, tapi caranya menjalani hidup sangat menginspirasiku dan aku mencoba menerapkannya.
"Kalau ada masalah, jangan terlalu dipikirin banget. Yang ada bikin kamu stress aja"
Kata-kata yang mungkin bisa menyakiti seorang zila yang sangat sensitif dalam pemilihan kata dan masih haus akan validasi.
Kata-kata yang mungkin bisa menyakiti seorang zila yang sangat sensitif dalam pemilihan kata dan masih haus akan validasi.
Namun di satu titik aku menyadari makna kalimat itu.
Ada kalanya kita biarkan saja masalah itu terjadi, yang perlu kita lakukan hanya menjalani. Tidak perlu histeris dalam menanggapi masalah, tetap tenang. Karna terkadang yang membuatnya semakin runyam itu adalah reaksi kita sendiri.
Ada kalanya kita biarkan saja masalah itu terjadi, yang perlu kita lakukan hanya menjalani. Tidak perlu histeris dalam menanggapi masalah, tetap tenang. Karna terkadang yang membuatnya semakin runyam itu adalah reaksi kita sendiri.
Aku sudah menerapkan itu, dan sungguh sangat terasa perbedaannya. Dari situ aku mulai lebih menyelami, bagaimana cara untuk mencapai kehidupan yang damai itu?
Selain cara yang tadi, yang paling utama adalah 'Libatkan Allah dalam setiap langkah kehidupan'.
.
Memperbaiki hubungan antar keluarga, kerabat, teman, dan pasangan adalah goals ku di tahun 2024.
Yah.. tidak sempurna, tapi aku tetap bersyukur walau sedikit, tapi aku bisa sedikit memperbaiki yang sebelumnya rusak.
Aku sungguh sangat bersyukur dengan yang aku miliki hari ini..
Keluarga dan orang terdekatku akan menjadi prioritas ku.
.
2024 tahun dimana aku juga kehilangan seseorang yang sangat dekat denganku, dan aku rasa tidak ada salahnya kehilangan. Semua demi kebaikan diri kita masing-masing.
Pada akhirnya kita semua tidak bisa memaksakan kehendak, bahwa tidak semua yang lama bersama kita harus selamanya bersama.
Aku percaya, datang-pergi nya seseorang pasti memberikan setidaknya 1 perlajaran hidup untuk kita menjadi seseorang yang jauh lebih baik. Dan aku ingin terus berusaha menjadi lebih baik.
-
Semoga tahun 2025 ini bisa mengkhantarkan ku menjadi pribadi yang lebih baik lagi..
Menjadi titik kedewasaanku, dari segala sisi.. Mental, emosi, pola pikir, dll.
Satu hal yang ingin aku ingatkan kepada diriku.
"Zil, jangan pernah merasa paling benar/hebat, kamu manusia biasa. Kritikan bukanlah ancaman, itu bisa jadi tanda sayang dan peduli."
"Zil, tetaplah rendah hati disegala langkah mu"
"Zil, tahan pikiran dan lidahmu, berhenti berspekulasi buruk atu bergunjing. Lihatkah semua kebaikan orang-orang, itu akan membantumu untuk tetap positif."
"Zil terus belajar, terus berusaha. Jangan pernah berhenti, jangan lekas patah. Setiap orang akan ada masanya mereka menemukan titik kedamaian dan kesuksesannya, mari berusaha mencari kedamaian itu di tahun 2025"
Sincerely, Nazilah.
Sunday, January 25th 2025
Komentar
Posting Komentar